Wednesday 4 July 2012

Ide Gila(ng) : "Informasi Elektronik stasiun kereta di gerbong KRL" Bagian 2) Solusi

Hmm, hari ini saya dengan otomatis terbangun pada pukul 01.45 kawan. Mungkin itu adalah efek yang terjadi setelah sebulan penuh nongkronging TV buat nonton pesta sepak bola di benua biru, EURO. Tapi tidak mengapa, dengan bisa terbangun dini hari seperti saat ini bisa memberikan kesempatan saya untuk menulis di blog ini. :-)

Pada postingan sebelumnya, saya menuliskan tentang permasalahan yang saya hadapi ketika menggunakan fasilitas KRL Bogor - Jakarta. Berikut link dari posting tersebut :http://warkop-it.blogspot.com/2012/07/ide-gilang-informasi-elektronik-stasiun.html

Summary permasalahan yang saya temui pada fasilitas KRL :
1. Kurang informasi Rute stasiun yang akan  dilalui KRL di dalam gerbong.
2. Kurang jelasnya (Tidak ada) informasi yang menunjukkan lokasi stasiun saat ini dan stasiun yang akan dilalui selanjutnya di gerbong-gerbong kereta.

Masalah utama yang harus dipecahkan adalah ketidakadaan informasi yang mempermudah penumpang KRL untuk dapat menentukan kapan saatnya turun dari KRL menuju stasiun yang dikehendaki. Mungkin hanya orang-orang yang sudah familiar dan tiap hari menggunakan KRL yang bisa dengan mudah menentukan kapan waktunya dia turun dari kereta.

Setelah ditelusuri lebih jauh, KRL memiliki karakteristik,
1) bahwa rute yang dilalui sebenarnya hanya Pulang - Pergi (PP). KRL telah memiliki jalur tertentu sehingga jarang untuk pindah rute.
2) Terdapat area yang blank spot (tidak ada signal gsm) pada rute KRL.
3) Asumsi saya tiap gerbong adalah stand alone (berdiri sendiri) dalam hal kelistrikan, tidak terpusat seperti Kereta api biasa.

Oke, sekarang kita coba menawarkan solusi yang mungkin bisa diterapkan untuk memberikan informasi rute KRL pada tiap gerbong. Kita kupas dulu dari teknologi yang bisa kita gunakan untuk menawakan solusi sistem informasi rute KRL:

1. Saat ini sudah tersedia fasilitas GPS (Global Positioning System) yang cukup handal. Beberapa smartphone seperti BB, Android Phone, Windows based phone pasti memiliki fitur ini. Bahkan ada gadget GPS yang memang dikhususkan untuk melakukan tracking terhadap jalur perjalanan. Harga dari fasilitas ini sekarang sudah mulai terjangkau (murah).
 Gambar Gadget GPS 

2. Kita bisa mengadopsi VMS (Virtual Message Sign) / papan pengumuman yang biasanya terpasang di jalan tol sebagai acuan untuk memberikan informasi di tiap Gerbong kereta. VMS biasanya menggunakan tampilan layar LED yang cukup besar sehingga mampu terbaca dengan jelas. Selain itu, isi pesan juga dapat dikonfigurasi sesuai dengan yang kita inginkan menggunakan perangkat mikrokontroller ataupun perangkat lain.
 Contoh VMS (Virtual Message Sign)

3. Kereta merupakan rangkaian gerbong yang saling terkait, sehingga membutuhkan jalur komunikasi untuk berkomunikasi diantara mereka dalam memberikan informasi. Karena KRL itu bersifat stand alone dalam kelistrikan, berati kemungkinan terjadi "copotable" rangkaian gerbong. Jadi kita tidak bisa menggunakan jalur komunikasi secara wired (berkabel), tapi menggunakan jalur komunikasi wireless (nirkabel).

Saat ini untuk aplikasi wireless controller dan komunikasi data, terdapat teknologi Zigbee yang cukup proven untuk mengembangkan aplikasi nirkabel. Berikut link informasi mengenai zigbee : http://id.wikipedia.org/wiki/ZigBee. Dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat berkomunikasi dengan baik antara gerbong-gerbong KRL tersebut, karena jarak maksimal komunikasi yang mampu dia tangani adalah 2 KM. Sedangkan panjang rangkaian KRL tidak sampai 2 KM. 

Kita sudah memiliki 3 teknologi yang bisa dijadikan basis untuk mengembangkan sistem penginformasian lokasi dan rute kereta di gerbong KRL. Teknologi tersebut adalah GPS, VMS, dan Zigbee sebagai komunikasi data. Selanjutnya saya akan mencoba memaparkan rancangan sistem ISRT (Informasi Stasiun dan Rute Kereta). Namanya jelek ya? hehe...

Kita akan memasang GPS dan kontroller utama (bisa menggunakan mikrokontroller) di bagian lokomotif. Eh KRL tidak ada lokomotif ya? Pemasangan dilakukan di ruang masinis kalau begitu. Kontroller utama ini memiliki fungsi untuk membaca nilai koordinat yang didapatkan dari GPS kemudian membandingkan dengna koordinat stasiun-stasiun yang dilewati. Koordinat ini sebaiknya dikonfigurasi secara manual. Ketika GPS sudah menunjukkan koordinat yang tepat (melewati stasiun) maka kontroller akan mengirimkan info stasiun dengan zigbee ke gerbong-gerbong lain untuk ditampilkan melalui VMS. Penampilan info VMS ini diatur dengan menggunakan mikrokontroller juga. Contohnya ketika kontroller utama mengirimkan nilai 1 sebagai penanda stasiun X, maka mikro pengatur VMS akan mengatur tampilan VMS dengan menampilkan info "Stasiun saat ini adalah stasiun X". Dan seterusnya.  

Selain menggunakan GPS sebagai trigger utama untuk penanda lokasi, sebaiknya kita juga harus mempersiapkan panel manual yang bisa dioperasikan oleh masinis. Panel bisa berupa tombol-tombol yang menunjukkan stasiun dan bisa juga dengan tombol next dan previous. Jadi ketika memasuki stasiun, masinis bisa mengaktifkan info VMS dengan menekan tombol-tombol panel tersebut. Hal ini adalah antisipasi jika sistem GPS tidak berjalan.


Sekian postingan kali ini. Postingan ini kelihatannya masih Rev 0. Saya masih ingin menambahkan gambar2 dan mungkin flowchart alur kerja sistem untuk bisa memperjelas rancangan saya ini. Insyaallah akan segera diupdate.

Saya juga aktif di twitter silahkan follow di @gilangkurniaji.
Atau di facebook g13_internisti@yahoo.co.id.

Selamat pagi, salam Warkop-IT cheers..
================================================= kurangin tidur banyakin ngopi

No comments:

Post a Comment