Monday 2 July 2012

Ide Gila(ng) : "Informasi Elektronik stasiun kereta di gerbong KRL" Bagian 1) Permasalahan

Lama juga saya tidak posting di blog ini. Kondisi rutinitas pekerjaan menjadi salah satu alasan mengapa sulit sekali untuk berbagi (lagi) melalui media ini. Namun, sebenarnya kemampuan menulis saya yang semakin jelek akhir-akhir ini (dulu sebenarnya juga nggak bagus :red). Saya lebih sering dengan mudahnya nyerocos sana-sini kalau obrolannya bersifat ringan dan tanpa perlu mikir sedikit. Just like what i have done in my twitter and facebook. Ketika ingin menulis dengan agak serius dan panjang lebar, jadinya stuck dan akhirnya urung untuk membuat tulisan. Sering saya hanya berhasil menulis hanya 1-2 paragraf saja..hehe.. Oke cukup segitu dulu info pemanasan, minimal untuk membangkitkan selera menulis saya kali ini.

Kali ini saya ingin sedikit berbagi ide yang sebenarnya sudah dari 2 atau 3 minggu yang lalu ingin saya posting di blog ini. Apa yang dituliskan sebenarnya sudah berkeliaran diluar kepala, tapi sayangnya memasukkan ke dalam kepalanya yang sulit..hehe..

Ide saya kali ini saya dapatkan ketika saya menggunakan moda transportasi massal KRL Bogor - Jakarta. Saat itu saya pertama kali naik KRL dan celakanya lagi saya tidak hafal nama-nama stasiun yang akan dilewati KRL tersebut. Saya berangkat dari stasiun Bogor dengan tujuan akhir stasiun Gambir. Saya berbaik sangka dengan fasilitas yang tersedia di stasiun maupun gerbong kereta. Saya mengharapkan minimal akan menemui papan petunjuk rute yang akan saya lalui. Sehingga saya bisa memperkirakan kapan waktunya untuk turun dari kereta. Celakanya, harapan saya bertepuk sebelah tangan, di dalam kereta saya kesulitan untuk menemukan info tersebut. Saya sudah berusaha mencari-cari info namun yang terdapati adalah tulisan-tulisan kanji yang saya tidak tahu artinya (kereta KRL ini adalah bekas jepang :red).

Saya mulai agak panik pada saat itu. Saya mencoba melihat sekeliling dan mencoba mencari wajah-wajah "friendly" yang mungkin bisa diajak komunikasi. Namun saya tidak bisa menemukan orang yang mungkin bisa diajak komunikasi. ) Saya sempat untuk sms kepada teman yang dulu sempat di Bogor dan sekarang kerja di Jakarta, ternyata dia juga tidak begitu hafal dengan rute KRL.(keringat dingin mulai keluar :p)

Akhirnya saya teringat bahwa HP yang saya gunakan bisa digunakan untuk browse internet. Saya berharap bahwa bisa mendapatkan signal yang baik dan koneksi internet yang lancar. Keyword yang saya cari pada saat itu adalah "Rute KRL Bogor Jakarta Kota". Alhamdulillah, ternyata ada beberapa orang yang baik hati menuliskan informasi tentang rute tersebut di blog pribadi mereka. Saya bersyukur koneksi saya bisa dengan mudah mengakses alamat blog tersebut. Wew, satu masalah terseleseikan.

Informasi rute kereta sudah ada di tangan (HP :red). Masalah baru muncul, saya tidak bisa menemukan informasi posisi saya saat ini sekarang berada pada stasiun yang mana. Ketika berhenti di beberapa stasiun, saya berharap menemukan informasi plakat atau informasi lain. Informasi melalui pengeras suara dari announcer juga tidak jelas terdengar di dalam gerbong. Hmmm, What should i do then?

Ternyata Allah masih melindungi saya pada perjalanan itu, pada saat itu ada petugas pemeriksa karcis yang datang meminta karcis. Saya menunjukkan karcis, sekaligus bertanya posisi stasiun yang akan saya lewati. Dia menjawab, "Depok, Mas". Setelah memiliki info posisi kereta saat ini, saya mulai untuk tracking rute kereta dengan melakukan scrooll di layar HP tiap kali kereta berhenti di stasiun. Kegiatan yang useless tapi memang harus saya lakukan.



Akhirnya saya berhasil turun di stasiun Gambir, tujuan dari perjalanan yang saya lakukan saat itu. Berakhir sudah penderitaan saya dengan perasaan cemas karena tidak hafal rute kereta. Saya memperhatikan, ternyata tidak hanya saya yang mengalami masalah serupa. Di depan bangku saya, tapi agak menyamping ada sepasang suami istri yang dari awal naik (kalau tidak salah dari Depok) terlihat gusar. Ternyata Bapak dan Ibu tersebut juga tidak hafal dengan rute kereta, setiap kali kereta berhenti dia bertanya pada apakah stasiun tujuan dia masih jauh atau sudah dekat. Kasihan sekali melihat Bapak tersebut. Selain itu, ada segerombolan turis asing yang juga tidak hafal rute tersebut. Mereka duduk di sebangku dengan saya. Jadi saya bisa menangkap pembicaraan mereka yang juga bingung.  Dari pembicaraan mereka, mereka juga ingin turun di gambir. Akhirnya saya dengan sok akrab berkomunikasi untuk membantu mereka untuk ikut saja saya saat saya turun di Gambir. Mereka berterimakasih dan sedikit berseloroh, "This is the real jungle in Jakarta". "Yeah, it's difficult to get information in this train", jawab saya. "Welcome to Indonesia", kata salah satu mereka sambil diselingi tawa. Saya tersenyum kecut, mendengar ejekan dari mereka.

Berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan ada beberapa permasalahan yang saya temui di KRL :
1. Kurang informasi Rute stasiun yang akan  dilalui KRL di dalam gerbong.
2. Kurang jelasnya (Tidak ada) informasi yang menunjukkan lokasi stasiun saat ini dan stasiun yang akan dilalui selanjutnya di gerbong-gerbong kereta.

Masalah tersebut sebenarnya bisa dengan mudah diatasi dengan bantuan teknologi. Bisa menggunakan teknologi GPS maupun manual via masinis. Insyaallah akan saya bahas proposal solusi yang saya tawarkan untuk masalah pada KRL tersebut.




Terimakasih sudah mampir dan membaca, insyallah akan segera saya post untuk solusi versi saya.


================================================= kurangin tidur banyakin ngopi

No comments:

Post a Comment